Sultan Hamengku Buwono X Sebut Kesultanan Yogya Merupakan Kelanjutan Khilafah Turki Itsmani
Sultan Hamengku Buwono X Sebut Kesultanan Yogya Merupakan Kelanjutan Khilafah Turki Itsmani. Demikian judul dalam peristiwa dalam Kaji Kisah kali ini.
Kaji Kisah
Gubernur sekaligus Sultan Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwana X menyampaikan bahwa keraton Yogyakarta merupakan kelanjutan Khilafah Turki Utsmani. Demikian pernyataan dari Sultan ketika menyampaikan sambutan pembukaan dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-6 di Yogyakarta.
KUII ini dihadiri oleh 42 sultan Nusantara. Seperti misalnya, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Palembang. Selain itu, KUII Keenam ini dihadiri total sekira 700 peserta yang merupakan tokoh Muslim dari pelbagai lini. Yakni, para ulama, zuama, tokoh ormas, pengusaha, tokoh partai politik, dan cendekiawan. Salah stau yang diharapkan dari pertemuan ini adalah munculnya sisi sejarah tentang Islam Nusantara yang baru yang bebas dari rekayasa kaum kolonialis.
“Sultan Turki Utsmani meresmikan Kesultanan Demak pada tahun 1479 sebagai perwakilan resmi Khalifah Utsmani di tanah Jawa, ditandai penyerahan bendera hitam dari kiswah Ka’bah bertuliskan La Ilaha Illa Allah dan bendera hijau bertuliskan Muhammad Rasul Allah. Hingga kini (kedua bendera itu) masih tersimpan baik di keraton Jogja,” ungkap sultan.
“Dalam arti Kesultanan Ngayogyakarta adalah kekhilafahan yang masih eksis di bumi pertiwi,” tambahnya.
KUII ini dihadiri oleh 42 sultan Nusantara. Seperti misalnya, Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin dari Palembang. Selain itu, KUII Keenam ini dihadiri total sekira 700 peserta yang merupakan tokoh Muslim dari pelbagai lini. Yakni, para ulama, zuama, tokoh ormas, pengusaha, tokoh partai politik, dan cendekiawan. Salah stau yang diharapkan dari pertemuan ini adalah munculnya sisi sejarah tentang Islam Nusantara yang baru yang bebas dari rekayasa kaum kolonialis.
“Sultan Turki Utsmani meresmikan Kesultanan Demak pada tahun 1479 sebagai perwakilan resmi Khalifah Utsmani di tanah Jawa, ditandai penyerahan bendera hitam dari kiswah Ka’bah bertuliskan La Ilaha Illa Allah dan bendera hijau bertuliskan Muhammad Rasul Allah. Hingga kini (kedua bendera itu) masih tersimpan baik di keraton Jogja,” ungkap sultan.
“Dalam arti Kesultanan Ngayogyakarta adalah kekhilafahan yang masih eksis di bumi pertiwi,” tambahnya.
Sumber Kisah : Eramuslim.com
0 comments:
Post a Comment
Mohon ikut bantu meng-Share Kisah - Kisah ini untuk Memberi Manfaat kepada yang Lain. Terima kasih