Selamat Datang di Kaji Kisah
Wednesday, August 19, 2015

Inilah Kisah Miris Mantan Atlet Senam Indonesia yang kini Hidup di Tenda Akibat Penggusuran

Amin Ikhsan (Metrotvnews)

Tidak hanya kisah letnan Anwar saja yang harus menelan pil pahit di negeri ini akibat kurangnya perhatian negera kepadanya (Baca juga: KISAH LETNAN ANWAR, PEJUANG YANG HARUS MENGEMIS DI AKHIR HIDUPNYA). Tetapi salah seorang mantal atlet senam Indonesia, Amin Ikhsan (42), juga mengalami nasib yang kurang beruntung dan kini harus tinggal di rumah tenda akibat rumah yang dimilikinya terkena penggusuran satpol PP Bandung.

Berikut Kaji Kisah akan menunjukkan kisah mantan atlet nasional Amin Ikhsan, 42, yang harus berjuang dengan pahitnya akibat setelah rumahnya dirobohkan beberapa hari lalu oleh Pemkot Bandung melalui Satpol PP Kota Bandung.

Kaji Kisah

Seperti dilaporkan oleh Metrotvnews (7/8/2015) bahwa seorang mantan atlet senam Indonesia bernama Amin Ikhsan (42) telah mengalami nasib yang tragis dan membuat kita miris. Pasalnya mantan atlet nasional Amin Ikhsan, 42, yang harus berjuang dengan pahitnya akibat setelah rumahnya dirobohkan beberapa hari lalu oleh Pemkot Bandung melalui Satpol PP Kota Bandung.

"Kalau mau makan buat sehari-hari paling saya jual besi-besi sisa bangunan," kata Amin ketika ditemui Metrotvnews.com di tenda yang ia buat di kawasan Jalan Karawang, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/8/2015).

Hal itu dilakukan Amin sejak sumber penghasilan pasca berhenti sebagai atlet dirobohkan beberapa hari lalu. Tak hanya itu, ia pun kini harus terbiasa tidur di bawah tenda yang terbuat dari spanduk diselimuti debu dan puing-puing bangunan. Padahal, sebelum ia memutuskan untuk berhenti sebagai atlet karena penyakit gagal ginjal yang diderita, Amin hidup dengan serba kebutuhan cukup termasuk menafkahi istri dan ketiga anaknya.

“Dulu Alhamdulillah kecukupan. Tapi sekarang saya harus melakukan cuci darah seminggu tiga kali, itu juga dibantu sama hasil kerja istri. Tapi sekarang, ya gini keadaannya. Penghasilan tidak ada, tempat tinggal tidak ada,” kata Amin sambil menundukkan kepala.

Selain itu, Amin pun merasa tidak ada perhatiannya sama sekali baik dari pengurus KONI Kabupaten Bekasi yang ia bela terakhir kali dan masih terikat kontrak saat masuk rumah sakit pada Desember 2014 lalu. Padahal, sebelum ia berhenti menjadi atlet ketika hendak berangkat latihan pun kerap dijemput dengan kendaraan.

Bahkan, ketika masih aktif sebagai atlet, Amin pernah mengharumkan nama Indonesia setelah berada di peringkat ke 7 dari 24 negara pada tahun 2000 di Tokyo, Jepang.

"Tahun 2000 di Tokyo, Jepang merupakan momen paling jaya dalam karier saya. Saya ikut kejuaraan dunia dan dapat rangking 7 dari 24 negara peserta. Sesudah itu, tawaran mengalir dari beberapa daerah untuk Porda (Pekan Olahraga Daerah)," kenang Amin.

Namun, hal itu kini hanya menjadi kenangan indah saja di saat Amin hendak menutup mata pada malam hari diiringi hembusan angin menyelimui Kota Bandung yang kian terasa dingin di bawah tenda tersebut. 

Pelajaran bagi kita

Sudah seyogyanya orang-orang yang telah mengharumkan negeri ini dengan berbagai kemampuan yang dimiliki tetap harus mendapatkan perhatian dari negera. Dan kita yang mendapati orang-orang seperti ini hendaknya kita laporkan ke pihak-pihak yang bersinggungan agar mereka mendapatkan perhatian yang layak.

0 comments:

Post a Comment

Mohon ikut bantu meng-Share Kisah - Kisah ini untuk Memberi Manfaat kepada yang Lain. Terima kasih

Copyright © 2012 Kaji Kisah All Right Reserved
Designed by Odd Themes
Back To Top