Peristiwa Nyata Siswa SD Ini Gagalkan Upaya Penculikan di Flores NTT
Penculikan Anak (Vivanews) |
Banyak cara yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab untuk melakukan tindak kejahatan dengan motif penculikan anak. Salah-satunya adalah dengan memberikan iming-iming uang jajan, mainan, dan juga dengan barang mewah seperti handphone.
Ini pula yang terjadi beberapa waktu yang lalu di Ruteng, Flores, NTT. Seperti di kabarkan oleh Vivanews online (10/08/2015) bahwa pasangan suami istri yang diidentifikasi sebagai warga Labuan Bajo, diduga terlibat upaya penculikan anak di bawah umur di Ruteng, Flores.
Modus yang dilakukan dalam penculikan tersebut adalah dengan cara menunggu anak SD tersebut pulang dari sekolah dan mengikuti anak tersebut saat pulang sekolah dengan dengan mengendarai kendaraan roda dua. Para penculik tersebut terus berusaha memanggil nama anak tersebut sambil menawarkan uang dan jajanan kepadanya.
Tidak seperti yang diinginkan oleh para penculik bahwa salah-satu murid di SD Kelas IV di salah satu SDK (demi keamanan, alamat dan nama sekolah kami rahasiakan) tidak menuruti kemauan si penculik. Karena tidak mengenal sama sekali dengan mereka, anak itu terus menolak tawaran dari penculik tersebut.
Kejadian ini berjalan terus-menerus selama empat hari. Karena dihantui oleh rasa takut dan tak nyaman diikuti, sudah dua hari anak tersebut tak diijinkan masuk sekolah oleh orangtuanya.
"Lebih baik saya larang dia ke sekolah dan telat mengikuti pelajaran di sekolah, daripada anak saya hilang diculik orang tak dikenal," Ujar FFS, orang tua anak tersebut kepada media
FSS menjelaskan agar pihak aparat sekolah dan keamanan sepertinya harus benar-benar memperhatikan anak dan lingkungan sekolahnya, karena kasus ini terjadi di gerbang sekolah anaknya.
"Jangan sampai kasus penculikan yang marak terjadi di pulau Jawa sana, akan terjadi di kota Ruteng. Bayangkan, anak-anak dijemput oleh orang tak dikenal dan berujung pada kematian, ini berbahaya." kata FSS lagi.
Menurut pengakuan anak tersebut, ini metode yang dilakukan para penculik. "Mereka memberikan telepon genggam kepadanya anak saya dan menyuruh untuk menelepon ibunya. Kejadian ini terjadi tepat di depan gerbang sekolahnya.
Namun, karena tak mengenal orang tersebut, anak itu mengabaikan dan lari ketakutan. Namun, orang tersebut terus mengikutinya sepanjang perjalanan pulang.
Pada hari kedua, orang tersebut tetap mengikuti korban tepatnya dari depan kantor Bank BRI Ruteng sampai di depan Apotik 33 di kawasan Swalayan Sentosa Raya. Siswa Kelas IV SD tersebut berlari sekencang-kencangnya melewati jalan tikus yang tak bisa dilalui kendaraan.
Menurut orangtua korban, ia akan memberikan data dan informasinya ke polres Manggarai di Ruteng terkait lokasi kejadian, agar segera ditindaklanjuti upaya penculikan tersebut. Agar dapat mengetahui motif dibalik upaya penculikan tersebut, jangan sampai itu merupakan bagian dari human trafficking yang marak terjadi.
Pelajaran Bagi Kita
Sebagai orang tua kita memang kita harus senantiasa waspada terhadap orang-orang yang tidak dikenal yang hendak mendekati putra-putri kita, misalnya ketika bermain atau saat pergi atau pulang sekolah. Kita juga bisa memberikan nasehat kepada putra-putri agar tidak mengikuti kemauan orang yang tidak dikenal yang akan dapat berbuat tidak baik nantinya. Semoga kita, putra-putri kita senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Amin
0 comments:
Post a Comment
Mohon ikut bantu meng-Share Kisah - Kisah ini untuk Memberi Manfaat kepada yang Lain. Terima kasih