Seorang Perawat Muslim Di Inggris Dipukuli Karena Berjenggot
Inilah kisah bagaimana saudara kita sesama muslim di Inggris yang berprofesi sebagai perawat mendapat hinaan pukulan dari sejumlah orang geng karena ia berjenggot. Bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?Silakan simak beritanya berikut.
Kaji Kisah
Seorang perawat Muslim dipukuli dengan keras oleh sebuah geng dalam serangan rasis di siang hari. Mereka adalah sekelompok remaja yang tidak senang melihat jenggotnya. Serangan itu terjdi pada Caesar Hamid (37 tahun) oleh sembilan pemuda ketika ia sedang berbelanja di pusat kota Stockport, pada Jum’at (21/8). Menurut laporan Evening News, seorang gadis remaja berteriak dengan kata kotor dan rasis terkait janggutnya, sebelum teman-teman prianya mulai memukuli wajahnya. Caesar, yang pada saat itu berdiri di luar toko sepatu benar-benar memerlukan pengobatan di rumah sakit untuk cedera luka dan memar di wajahnya, termasuk cedera serius di hidungnya. Caesar mengatakan bahwa ia sekarang sangat takut untuk pergi keluar rumah. Pegawai toko memanggil polisi, sementara Caesar, yang berasal dari kota Heaton Norris, dibiarkan marah kepada geng yang terus mengancamnya, sambil menunggu datangnya polisi.
Caesar berkata: “Salah satu dari mereka memukuliku, dan aku berusaha membela diri, namun mereka semua menyerang aku, dan mereka mulai memukuli aku, sehingga aku menerima banyak pukulan. Di toko itu banyak percikan darah, sebab aku mengalami banyak pendarahan di mana-mana. Di sana tidak ada pembenaran sama sekali atas apa yang terjadi. Aku tidak merasa baik, dan aku tidak ingin kembali ke Stockport. Kejiwaanku sangat terluka dan aku tidak berdaya untuk keluar rumah. Aku dipaksa untuk pergi ke rumah sakit, sekarang ia memakai pakaian dengan penutup kepala karena aku menyadari, dan aku tidak ingin orang-orang menghukumi aku. Inspektur Gelbrston mengatakan: “Kami telah melihat orang-orang muda berkumpul dalam jumlah besar di pusat Stockport selama seminggu yang lalu, dan mengakibatkan insiden itu. Polisi telah bergerak cepat ke tempat terjadinya perkara, namun pada saat bersamaan ada banyak insiden yang harus ditanganinya.”
Komentar inspektur polisi tersebut mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap kaum Muslim Inggris bukan prioritas. Hal ini sangat mungkin terjadi di negara di mana masyarakat dicekoki permusuhan dan ketakutan terhadap Islam setiap hari oleh para politisi dan media. Jadi tidak mengejutkan jika kami melihat kaum Muslim menjadi korban kekerasan rutinitas yang dilakukan oleh non-Muslim (kantor berita HT, 24/8/2015)
Caesar berkata: “Salah satu dari mereka memukuliku, dan aku berusaha membela diri, namun mereka semua menyerang aku, dan mereka mulai memukuli aku, sehingga aku menerima banyak pukulan. Di toko itu banyak percikan darah, sebab aku mengalami banyak pendarahan di mana-mana. Di sana tidak ada pembenaran sama sekali atas apa yang terjadi. Aku tidak merasa baik, dan aku tidak ingin kembali ke Stockport. Kejiwaanku sangat terluka dan aku tidak berdaya untuk keluar rumah. Aku dipaksa untuk pergi ke rumah sakit, sekarang ia memakai pakaian dengan penutup kepala karena aku menyadari, dan aku tidak ingin orang-orang menghukumi aku. Inspektur Gelbrston mengatakan: “Kami telah melihat orang-orang muda berkumpul dalam jumlah besar di pusat Stockport selama seminggu yang lalu, dan mengakibatkan insiden itu. Polisi telah bergerak cepat ke tempat terjadinya perkara, namun pada saat bersamaan ada banyak insiden yang harus ditanganinya.”
Komentar inspektur polisi tersebut mengungkapkan bahwa perlindungan terhadap kaum Muslim Inggris bukan prioritas. Hal ini sangat mungkin terjadi di negara di mana masyarakat dicekoki permusuhan dan ketakutan terhadap Islam setiap hari oleh para politisi dan media. Jadi tidak mengejutkan jika kami melihat kaum Muslim menjadi korban kekerasan rutinitas yang dilakukan oleh non-Muslim (kantor berita HT, 24/8/2015)
Sumber Berita : http://hizbut-tahrir.or.id/
0 comments:
Post a Comment
Mohon ikut bantu meng-Share Kisah - Kisah ini untuk Memberi Manfaat kepada yang Lain. Terima kasih